Wednesday 7 October 2015

Makalah tentang Tawuran Antar RT/RW Di Jakarta

PERNYATAAN

Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar

Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta


Kelas  :  1-KA23

Tanggal Penyerahan Makalah : 6 Oktober 2015
Tanggal Upload Makalah  :  7 Oktober 2015




P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
12115745
Fitri Ramadhani







Program Sarjana Ilmu Komputer & Teknologi Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA







KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tentang Dampak Sosial Tawuran Antar Wilayah RT/RW di Jakarta.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dan menambah wawasan kita semua. Saya juga menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah yang  akan mendatang. 



    
                                                                                     

Bekasi, 4  Oktober 2015
    
                                 
                                                                                                                 Fitri Ramadhani






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 TUJUAN................................................................................................................................1
1.3 SASARAN.............................................................................................................................1
BAB II PERMASALAHAN........................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN TAWURAN.................................................................................................2
2.2  FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TAWURAN.................................................................2
2.3 CONTOH KASUS TAWURAN ANTAR WARGA............................................................3
2.4  ANALISI SWOT.................................................................................................................. 3
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................4
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................4
3.2 REKOMENDASI..................................................................................................................4
3.3 REFERENSI..........................................................................................................................4




BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Tawuran antar RT/RW di Jakarta marak terjadi akhir- akhir ini. Tawuran ini sangat meresahkan warga, terkadang warga yang tidak mengetahui persoalan menjadi korban dari tawuran. Cara berfikir remaja yang masih cenderung labil atau tidak bisa berfikir luas menjadikan banyak remaja akhirnya memutuskan untuk tawuran demi menyelasaikan permasalahan.
Bahkan mereka sudah tidak menganggap tawuran adalah hal yang tercela dan berbahaya, sebaliknya mereka merasa bangga. Perkembangan teknologi juga turut mempengaruhi perilaku remaja sekarang, banyaknya contoh atau tontonan yang menggambarkan perilaku negatif cenderung ditiru oleh sebagian remaja yang tidak selayaknya di lakukan.
           
1.2  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor penyebab tawuran, dampak yang ditimbulkan serta menemukan penanggulangan atau solusi untuk menghindari tawuran.

1.3  Sasaran

1.      Pelajar
           Agar lebih mengerti bahaya dari tawuran.
2.      Orang Tua
           Agar lebih memperhatikan anak dalam sikap dan tingkah laku.
3.      Guru atau Pihak Sekolah
           Memberikan pengawasan kepada siswa.
4.      Pemerintah
           Dapat menanggulangi permasalahan tawuran.



BAB II PERMASALAHAN


2.1 Pengertian Tawuran
                         Menurut Wikipedia
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakatIndonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.

2.2  Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran
Terdapat dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor internal dan factor eksternal. Factor internal adalah faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh remaja dalam menanggapi milieu di sekitarnya dan semua pengaruh dari luar. Perilaku merupakan reaksi ketidakmampuan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut.
1)      Faktor keluarga
Faktor keluarga terdiri dari sebagai berikut.
a. Baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah tangga.
b. Perlindungan lebih yang diberikan orang tua.
c. Penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah memikul tanggung jawab  sebagai ayah dan ibu.
d. Pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal, dan tindakan asusila.
2)      Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang cukup luas, tanpa ruangan olahraga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid di dalam kelas yang terlalu banyak dan padat, ventilasi dan sanitasi yang buruk, dan sebagainya.
3)      Faktor milieu/lingkungan
Lingkungan sekitar yang tidak baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan remaja. Terkait dengan konsep kelompok sosial, W.G. Summer membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu in-group dan out-group. Menurut summer, dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok – kelompok kecil dan tersebar di suatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok yaitu kelompok dalam (in-group) dan kelompok luar (out-group). Kelompok dalam (in-group) adalah kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya. Adapun kelompok luar (out-group) merupakan merupakan kelompok di luar kelompok in-group.

2.3 Contoh Kasus Tawuran Antar Warga
Tawuran  kembali pecah di kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat bersamaan dengan perayaan Idul Adha 1436 Hijriah yakni pada 24 September 2015.
Kapolsek Johar Baru Kompol Wiyono mengatakan, pihaknya belum mengetahui pemicu tawuran tersebut.  Pemicu tawurannya tidak tahu. Kejadiannya setelah maghrib,” ujar Wiyono kepada wartawan, Jumat (25/9/2015). Wiyono melanjutkan, tak hanya menggunakan senjata tajam, para pemuda yang terlibat tawuran juga membawa bom molotov serta petasan. Akibatnya tiga rumah terbakar.
Rumah di bagian atap kena tembakan petasan, hingga menyulut api, namun tidak besar dan dapat diatasi,” tambahnya. Petugas yang berada di sekitar lokasi langsung mencoba membubarkan kedua pihak yang terlibat tawuran. Namun upaya tersebut tidak mudah, warga justru melanjutkan tawuran. Petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Dalam kejadian ini tidak ada warga yang diamankan,” tutupnya.

2.4  Analisi SWOT
1.      Kekuatan (Strength)
a.       Merasa bangga dan hebat
b.      Keberadaannya diakui masyarkat
c.       Kompak dalam melakuan tawuran
d.      Merasa senang dapat balas dendam

2.      Kelemahan (Weakness)
a.       Cara berfikir yang masih sempit
b.      Merugikan pihak lain
c.       Tidak di anggap keberadaannya atau sering disebut pengecut
d.    Menyalahkan solidaritas seperti dianggap tidak solid jika menolak untuk tidak ikut  tawuran

3.      Peluang (Opportunity)
a.       Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua
b.      Kurangnya kegiatan positif di sekitar lingkungan
c.     Kurangnya komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua dan masyarakat sekitar
d.      Kurangnya kepedulian dari masyarakat sekitar

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.       Melukai diri sendiri
b.      Mempermudah masuk penjara/ ditangkap polisi
c.       Kehilangan nyawa
d.      Menurunnya moralitas 




BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah tawuran antar RT/RW di Jakarta harus ditanggapi dengan serius oleh pemerintah, mengingat semakin maraknya peristiwa tawuran yang merupakan perilaku tidak terpuji.
Faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran bukan hanya dari diri sendiri tetapi faktor keluarga dan lingkungan juga turut mempengaruhi. Oleh sebab itu peran orang tua sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan dan memberikan pendidikan tentang moral. Karena remaja adalah generasi harapan bangsa untuk masa yang akan mendatang.

3.2 Rekomendasi
Dalam menyikapi masalah tawuran ini, penulis memberikan beberapa saran/rekomendasi. yaitu :
1)       Memberikan pendidikan moral seperti melakukan sosialisasi untuk para pelajar
2)       Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik
3)       Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sedang mencari jati diri
4)       Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan remaja masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat, mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler disekolahnya

3.3 Referensi











                                                                                                                                       












Modal auxiliary, Adverb and Adjective, Connector, Active and Passive Voice

Modal auxiliary Modal auxiliary adalah sekelompok kata bantu yang merupakan bagian dari auxiliary yang memberikan tambahan arti pada...